Sabtu, 18 Oktober 2008

Asyiknya Camping ala Amerika

Minggu lalu (10-12 Oktober 2008) adalah weekend yang berkesan. Karena itu pertama kalinya kami, para exchange students yang bearada di area Gateway Missouri berkumpul kembali. Ya kami harus menjalani kegiatan yang dinamakan orientasi. Orientasi ini dilaksanakan di Camp Point yang ada di danau Ozark. Sekitar 3 jam dari O’Fallon. Jadi orientasi ini bertujuan untuk memantau sejauh mana perkembangan para exchange student, apa mereka ada masalah dengan keluarga, sekolah, teman, dll. Semacam sharing lah. Juga untuk mempersiapkan kondisi para exchange students yang mungkin akan mengalami culture shock atau pun homesick dalam waktu dekat ini. Dalam bayanganku yang dinamakan camping itu, kita sam-sama mendirikan tenda dan kemudian tidur juga di tenda tersebut. Eh, ternyata aku salah. Camp Point yang ada di danau Ozark itu ternyata memang didesain khusus untuk camping, karena terletak di dekat danau dan di tengah hutan lindung. Jadi banyak juga hewan liar yang dapat dijumpai dengan mudahnya seperti tupai, ular, rusa, dan juga burung-burung yang aku tidak tahu namanya. Ada sekitar 6 bangunan terpisah yang dapat menampung 20 orang tiap bangunan. Dalam tiap-tiap bangunan tersebut dilengkapi dengan tempat tidur dan matras. Ada kamar mandi juga. Mirip-mirip dengan barak-lah. Kemudian ada satu bangunan yang lebih besar. Ternyata bangunan itu adalah ruang makan yang sangat luas beserta dapur yang peralatannya juga sangat lengkap. Wah kalau gini sih bukan camping namanya, cuma pindah tidur doank, pikirku saat itu. Habis, semuanya serba enak, apalagi makanannya, berlimpah. Hari I (10 oktober) belum ada kegiatan yang berarti karena sekitar pukul 10 malam kita semua baru sampai di tempat tujuan. Cuma pembagian jadwal piket. Yang beda disini adalah kita benar-benar talk together walk together. Semuanya dikerjakan secara bersama-sama. Rasa kebersamaan dan kekeluargaan sangat besar disini. Jujur, aku nggak pernah merasakan ini sebelumnya di Indonesia. Nah acara sesungguhnya dimulai keesokan harinya. Setelah sarapan, selanjutnya adalah pembagian grup dan kita mulai cerita dengan kehidupan kita sekarang. Tiap grup didampingi oleh 3 orang group leaders dimana group leaders ini adalah volunteer sejati di AFS Gateway Missouri. Aku bertemu dengan pasangan volunteer suami istri. Mereka adalah Phill dan Bonnie. Mereka benar-benar membuatku terharu karena pada saat orientasi kemarin mereka menggunkan kaos bertuliskan “I’ve been to Indonesia. Ask me more about it”. Dan ternyata mereka memang sudah 3-4 kali berkunjung ke Indonesia. Phill dulunya adalah foreign exchange juga. Dia dulu ke Filipina. Sekarang, dia telah berkunjung ke 104 negara sementara Bonnie, istri Phill sudah sekitar 102 negara. Bonnie juga seorang penulis. Sudah lebih dari 20 buku yang dia tulis. Bahkan buku pelajaran ku di quarter ini di International Cooking Class juga Bonnie yang menulisnya. Aku benar-benar beruntung dapat bergabung di AFS. Selain banyak pengalaman yang ku dapatkan, juga aku bertemu dengan orang-orang penting yang tentu saja memotivasi aku untuk melakukan hal yang lebih baik lagi dan juga dapat belajar langsung dari mereka. Sesi bincang-bincang dengan group leaders dibagi menjadi 3 sesi pada hari itu. Malam harinya ada tradisi khas camping Indonesia yang juga dapat kurasakan disini, yaitu api unggun. Nah yang membuat sedikit beda jika di Indonesia acara api unggun diselingi dengan membakar jagung, singkong dsb disini diganti dengan marshmallow. Marshmallow itu sejenis makanan ringan yang berstektur seperti busa, lembut, dan manis karena terbuat dari campuran gula atau sirup jagung, putih telur, gelatin, dan bahan perasa yang dikocok hingga mengembang. Cara makan marshmallow yang paling popular adalah dipanggang di atas api langsung hingga bagian luarnya mengalami karamelisasi dan bagian dalamnya menjadi sedikit meleleh. Itulah sebabnya di sini api unggun identik sekali dengan marsmallow. Tapi aku tidak bisa merasakan marshmallow disini karena terbuat dari gelatin. Umumnya gelatin di Negara Eropa dan Amerika terbuat dari tulang babi, sehingga aku tidak bisa menikmatinya. Ada banyak makanan yang salah satu bahannya adalah gelatin, sehingga aku harus tetap cermat dan waspada. Keesokan harinya acara dilanjutkan dengan games yang benar-benar menantang adrenalin dan diperlukan kerja sama. Kami semua, (44 orang) diberi tantangan untuk melewati dinding yang mirip terbuat dari terpal plastic yang diikatkan membentang di dua pohon. Tinggi dindingnya sekitar 3 meter. Kami semua harus melewati dinding itu. Kami harus berpikir keras bagaimana kami semua dapat berhasil melewati dinding itu. Kami diperbolehkan berdiskusi tetapi syaratnya tidak boleh bersuara sama sekali. Sekali lagi yang membuat lucu adalah kami diskusi dengan bahasa tarsan, alias tanpa bicara. Tapi akhirnya kami semua berhasil melewati dinding tersebut dalam waktu yang tidak terlalu lama. Caranya, cowok yang badannya gede dan kuat membantu teman-temannya yang lain untuk memanjat dinding tersebut dengan cara mengangkatnya. Mirip adegan di cheerleader yang biasa aku lihat saat Paige latihan cheer. Dan cara itu terbukti cukup efektif. Satu hal yang ku pelajari dari games tersebut selain team work adalah bahwa terkadang terlalu banyak mengemukakan pendapat tidak selalu menyelesaikan masalah. Dalam artian lebih baik jika praktek langsung, diterapkan secara langsung. Aku tidak yakin jika dalam diskusi bagaimana untuk melewati dinding itu kita diperbolehkan bicara, akan dapat cepat terselesaikan karena bakal banyak anak yang berebut ngomong, menganggap pendapatnya paling benar. Benar-benar weekend yang mengasyikkan.karena staf AFS di Missouri ini menjelaskan bahwa hanya di Gateway Missouri yang mengadakan acara camping dan juga sharing seperti ini. Akan ada camping lagi tahun depan pada bulan Januari dan juga bulan Mei sebelum kita kembali ke Negara masing-masing. Sebelum kita pulang ke rumah masing-masing, kita berfoto bersama. Dan bukan hanya para exchange students saja yang mendapat pembekalan orientasi. Keluarga pamong juga mendapatkan orientasi. Hanya saja orientasinya Cuma pada hari Minggu 12 Oktober saja. Di orientasi khusus orang tua juga membahas bagaimana perkembangan exchange students. Apa ada masalah atau tidak. Diane, staf AFS cerita kepada ku selama orientasi khusus orang tua mom cerita bahwa selama ini tidak mengalami masalah yang berarti dengan ku meskipun ini adalah pengalaman pertama mom dalam meng-hosting exchange student. Masih menurut cerita Diane lagi, mom sangat bangga dan berkesan ke aku saat aku berhasil menepis rasa takut ku terhadap anjing dalam waktu 2 minggu. Bahkan setelah itu aku juga jalan-jalan dengan Ollie, anjing mom jenis beagle. Yah dalam tempo waktu yang cukup singkat (2 bulan) aku berhasil menepis rasa takutku terhadap anjing (binatang berbulu), renang, dan juga ketinggian.

















Tidak ada komentar: