Selasa, 25 Mei 2010

MEDIA.....OH.....MEDIA

kesalahan terbesar ku setelah aku balik dari amerika adalaha ku sama sekali tidak menyentuh blog ini. bahkan aku juga tidak membuat postingan baru. padahal di otak ini tersimpan banyak ide yang ingin segera dikeluarkan. tetapi karena alasan klasik (capek) dengan padatnya aktivitas sekolah sampai sore dan ditambah bimbingan belajar sampai malam memang cukup menguras energi. maka sesampai di rumah hal yang ingin sekali aku lakukan ya cuma tidur. konek dengan internet pun hanya untuk membuka email, facebook, dan terkadang bermain game online.
menjadi seorang siswa di kelas 12 SMA bukan perkara yang mudah karena tekanan yang ada sangat banyak dari luar. ya seperti unas misalnya. aku sudah berusaha untuk santai supaya unas tidak menjadi beban tetapi tetap saja itu menjadi beban yang tidak aku sadari. disamping itu juga harus ngebut melahap materi kelas 12 yang segunung ditambah aku yang harus mengingat memori pelajaran yang terkubur 2 tahun lalu bukan perkara mudah. harus kerja ekstra keras.
berbicara mengenai unas, tetap saja dari tahun ke tahun itu saja konfliknya. banyak yang menuntut unas dihapus, ya karena hasil unas itu tidak bisa digunakan untuk melanjutkan ke PTN dsb. pro dan kontra tidak ada habisnya jika membahas masalah unas. sekali lagi menurut aku seharusnya unas tidak perlu ditakutkan sama sekali. kepada mbak dan mas yang ada di media, seharusnya sebagai penunjang sarana komunikasi di Indonesia ini ya kalau bisa beritanya jangan dihebohkan. memang sih ilmu marketing harus dipakai tapi apa tidak memperhatikan kondisi psikis pembaca? misalnya ini dapat diambil sebagai contoh. ada salah satu sekolah menengah atas swasta yang kebetulan siswanya tidak lulus semua dan salah satu media menuliskan "Sekolah X 100% Tidak Lulus". padahal jumlah siswa dari sekolah tersebut hanya 6 orang. jelas saja konotasi pembaca yang membaca judul tidak lulus 100% akan segera berpikir bahwa ratusan anak dari sekolah itu tidak lulus karena umumnya tiap angkatan ada ratusan siswa. pasti akan didapat kesan berbeda saat tertulis "6 Siswa Sekolah X Tidak Lulus". terlihat jelas mana judul yang kiranya menjual.
kebetulan aku pernah menanyakan kepada seorang wartawan media cetak yang kebetulan mewawancaraiku mengenai masalah unas. dengan tanpa tedheng aling-aling aku penasaran bertanya apakah media cetak itu seperti produsen yang harus memenuhi dan memperhatikan selera konsumen? seperti penjual yang harus paham selera pembeli gitu yang tujuan akhirnya memang uang. dan jawabannya ternyata memang benar. terjawab sudahlah akhir rasa penasaranku selama ini. bahkan tu wartawan nantangin aku jika obsesiku nanti mendirikan media yang tidak money oriented, dan media yang aku bangun bisa bertahan sebulan (ga bangkrut) dia berjanji akan menggendong ku kemana-kemana mirip seperti syair lagunya mbah Surip.

Tak gendong kemana-mana, enak to mantep to..........

tapi siapa yang tahu jika obsesiku itu bisa terwujud nantinya. hal yang sedikit dilupakan wartawan itu adalah aku tidak mengatakan bahwa aku akan mengembangkan media cetak (yang memang butuh dana sangat besar). blog yang ku kembangkan ini juga merupakan salah satu media yang aku secara bebas mengeksplorasinya. lewat dunia maya, aku akan mengembangkannya (sudah mengembangkannya lewat blog ini).

wah, jadi mesti siap-siap digendong ni. pasti rasanya mantep...... seperti dalam lagunya si mbah surip. ha..ha..ha..ha..ha..