Sabtu, 20 September 2008

Masih tentang sekolah

Minggu awal masuk sekolah, selain kendala nyasar alias salah kelas adalah suhu ac di sekolah yang dingin banget. hari pertama dan kedua, aku pakai jaket dan itu pun masih menggigil kedinginan. "gila, dingin banget. gimana nanati kalu winter kalau aku sekarang sudah menggigil". karena mom pernah cerita kalau saat winter suhu bisa mencapai -17 derajat celsius. wah, aku bisa membeku. maka dari itu aku belajar beradaptasi dengan dingginnya sekolah. caranya ya itu, nggak pakai jaket. berhasil sih, sekarang sudah bisa mulai adaptasi dengan dinginnya sekolah. tapi kadang harus pakai jaket kalau suhu di luar lagi dingin. kemarinnya suhu sekitar 15 derajat celcius. padahal ini masih summer menjelang fall (musim gugur). nggak bisa bayangin deh kalau wiinter. mungkin aku akan memebeku. ttapi aku excited banget karena itu bakal jadi sejarah pertama aku dalam hidup melihat, merasakan, mnyentuh, mnecoba salju untuk yang pertama kali. kalau ditanya bedanya sekolah disini dan di Indonesia, jelas beda banget. pertama, masuk sekolah 5 hari dalam seminggu, nggak perlu pakai seragam (bahkan boleh sekolah pakai sandal), ganti pelajaran ganti kelas (guru tinggal di kelas sementara murid pindah ruangan mencari gurunya. jadi tiap pelajaran teman kita nggak sama), bisa milih pelajaran (6 pelajaran) sesuai bakat dan minat masing-masing. jadi, disini itu semua bakat dan minat bisa terasah maksimal. nggak cuma yang pintar matematika atau fisika atau ilmu eksak saja yang dihargai (maaf, tapi menurut observasi aku, itu yang terjadi di Indonesia), tapi semuanya. mulai dari seni, olahraga, teknik dll. itu terbukti dari pelajaran-pelajaran yang tersedia. ada pelajaran menjahit, international cooking class, alat musik, vokal dll. itulah sebabnya di Indonesia ada yang namanya ekstra kurikuler karena belum bisa menampung bakat semua aspek, jadi diharapka dengan adanya ekstra kurikuler itu, bakat-bakat dapat tersalurkan. seperti yang aku bilang sebelumnya, ekstra kurikuler di Indonesia, disini termasuk pelajaran (intra). apa berarti disini tidak ada kegiatan ekstrakurikuler? ada. beda istilah. namanya club. jadi club itu sarana untuk mengembangkan diri lebih lanjut dan untuk bersosialisasi. karena saat di kelas kita nggak sempat untuk bersosialisasi, cuma belajar, terus pindah kelas. gitu terus. nah kalau di Indonesia di kelas kita bisa bersosialisasi karena siswa tinggal di kelas dan gurunya yang mencari siswanya. jadinya kita bisa ngobrol-ngobrol lama. oh ya, sekolah ku di sini, Fort Zumwalt West (FZW) mulai pukul 07.40 dan selesai pukul 14.15. 6 jam pelajaran tiap hari. satu jam pelajaran 55 menit, dan 6 menit untuk pindah ruangan, serta 25 menit untuk lunch. jadi gini, setiap hari itu pelajaran kita sama terus. apa tiap tahun itu pelajaran kita itu-itu terus? sama? nggak. diawal tahun ajaran baru, kita bisa milih kelas. kalau misalnya kita tahun lalu mengambil pelajaran english I, terus kita suka sama pelajaran itu dan tahun ini mau mengambil english lagi, maka kita bisa ambil english II. mau ganti juga boleh. bahkan, kalau ditengah jalan kita nggak merasa comfort dengan pelajarannya atau gurunya, kita bisa kok pindah kelas. prinsip untuk mencintai pelajarannya terlebih dulu agar belajar dengan giat benar-benar diterapkan disini. untuk lunch, dibagi menjadi 4 mengingat jumlah murid yang banyak, yaitu lunch A,B,C, dan D. nggak ada pengelompokkan khusus misalnya lunch A buat senior (kelas 12), semuanya nyampur. semua teman. nggak ada senioritas. orang di kelas saja nyampur kok. jadi gini contoh di kelas U.S. History aku, teman aku dikelas beragam. ada yang dari kelas 11 (junior), 10 (sophomore). jadi teman satu kelas tidak harus setingkat dengan kita. jumlah murid dalam kelas bervariasi, tergantung jumlah peminat dan mungkin tingkat kesukaran pelajaran tersebut. contoh di pelajaran Human Anatomy and Physiology (pelajaran itu dianggap susah bagi murid di sini) ada 24 orang, maksimal 24 orang dan English I ada sekitar 25 orang dari maksimal 30 orang. bagaimana aku bisa tahu berapa jumlah kapasitas maksimal dalam kelas? gampang hitung saja jumlah bangku yang ada dalam kelas. itu pasti kapasitas maksimal. terus disini gurunya welcome banget. benar-benar nggak segan untuk membantu murid paham akan pelajaran. contoh, pelajaran precalculus, guru aku, Mrs. Malach, nggak segan-segan berkeliling ke tiap anak untuk menjawab pertanyaan mereka. jadi, ada saatnya permasalahan dibahas bareng atau terkadang dibahas privat. karena tipe anak bermacam-macam, ada yang nggak nyaman bertanya di depan banyak orang, ada yang lebih cepat menegrti jika gurunya langsung menjelaskan ke dia. bahkan Mrs. Malach hadir pukul 6.30 dan pulang 3.30 untuk stand by di kelasnya jaga-jaga kalau ada murid yang membutuhkan bantuan mengenai pelajarannya itu. yang aku salutkan disini adalah, semangat belajar murid-murid yang memang benar-benar niat untuk belajar. kalau mereka nggak tahu, kurang jelas, mereka pasti langsung menanyakan pada gurunya. satu hal yang ku pandang aneh adalah orang di sini lebih suka menulis menggunakan pensil dibandingkan pulpen. bahkan guru juga menekankan seperti itu agar kalau salah bisa dilakukan pembenahan. kalau pulpen kan susah menghapusnya. oleh karena itu, setiap kelas ada rautan pensil otomatis. kita tinggal masukin saja ujung pensil, lalu rautan itu akan bekerja dan pensil siap digunakan untuk menulis. tissu juga disediakan disini. bagi yang kena flu dan pilek jadi tidak khawatir. juga ada hand sanitizer, pencuci tangan (mirip-mirip handy clean atau antis di Indonesia). ada lagi, mereka mengerjakan pe-er nya sendiri dan waktu ulangan nggak ada yang saling contek. aku benar-benar

Tidak ada komentar: