Rabu, 31 Desember 2008

What The Teenagers Do In USA

mungkin inilah sisi kehidupan dari amerika yang ingin kalian ketahui. mumpung aku lagi liburan dan sekarang sedang tidak mengerjakan apa-apa. oke, sebelumnya apa yang ada di benak kalian atau tebakan kalian tentang bagaimana teenagers USA have fun? kalau aku boleh nebak pikiran kalian (maaf kalau nggak cocok) mereka itu doyan ke mall, club, hura-hura (does anybody can give me definition about hura-hura?), ngerumpi, makan dsb. pasti pandangan kita mengenai kehidupan mereka sedikit banyak kita berkiblat pada apa yang teenagers kerjakan di kota-kota besar seperti Jakarta or Surabaya. secara orang "kota" selalu mengatakan dirinya berkiblat pada modernisasi alias produk asing. nah, amerika kan "mbahnya" segalanya (kata mereka sih). pasti kehidupan mereka jauh lebih waaahhhhhhhh........ is it right? let's check it out :)

weekdays alias hari senin-jumat mereka pergi ke sekolah. sebelumnya aku mau jelasin dulu kalau apa yang aku tulis berdasar ines' point of view. sekolah disini jadwal masuk dan pulangnya bervariasi. tergantung school district atau sekolah masing-masing. kebetulan di sekolahku, Fort Zumwalt West (FZW) sekolah mulai pukul 07.40 am dan selesai pukul 02.15 pm. nah bagi yang aktif atau bergabung di club-club sport, dance, cheerleading hampir setiap hari setelah jam sekolah usai mereka latihan. ibaratnya sekolah tidak pernah sepi. selain itu setelah jam sekolah juga ada "tutor". mungkin bagi teman-temanku di SMAN 2 Nganjuk yang diajar kimia oleh bu Sulistyowati tahu apa itu kegiatan tutoring. tutor adalah semacam pelajaran tambahan bagi mereka yang merasa kesulitan dalam pelajaran. hanya saja tutornya bukan guru, tapi teman sendiri. bedanya tutor disini lebih terorganisasi. bukan hanya guru sekedar tunjuk murid saja (kesannya dipaksakan). mereka yang merasa lebih menonjol dalam materi pelajaran bisa meregistrasikan dirinya untuk sebagai tutor. dan mereka yang butuh tutor itu bisa memilih mereka ingin belajar bersama dengan siapa. serta juga ada jadwalnya. umumnya kegiatan tutor ini dilakukan di perpustakaan. kesadaran mereka cukup tinggi dan tidak ada kesan gengsi. kalau mereka memang merasa kurang mampu dalam kelas, mereka tidak ada segan untuk sign up tutor. memang untuk menjadi lebih baik tidak perlu ada rasa malu untuk belajar.

selain itu juga ada yang mengerjakan pe-er mereka di sekolah. ada juga yang sekedar ngobrol dan kumpul-kumpul bareng temannya selepas sekolah. beberapa temanku juga tetap giat berolahraga sehabis jam sekolah. entah itu cuma lari-lari keliling lintasan. karena sekarang sudah cukup dingin, maka kegiatan lari-lari menjadi di dalam sekolah tidak dilapangan lagi.

nah itulah yang mereka lakukan selama weekdays. umumnya disini mereka semua ada curfew. curfew adalah jam malam kapan mereka harus sudah ada di rumah. umumnya lagi nih ya, saat weekdays jam 9 malam mereka harus sampai di rumah dan saat weekend mereka bisa longgar sampai tengah malam.

juga ada perkumpulan yang dinamakan Youth Group. itu seperti kelompok pengajian-lah kalau di Indonesia tetapi anggotanya para remaja. aku juga sesekali ikut Youth Club itu. Youth Club yang diikuti oleh host sister-ku (Paige) adalah setiap selasa malam pukul 7pm-9pm di rumah salah seorang temannya, Karley. aktivitasnya, membaca bible (injil, kitab suci kristiani) dan kemudian membahas makna yang terkandung di dalamnya juga ada diskusi-diskusi. mereka tahu kalau aku bukan seorang christian. tapi disini respeknya sangat tinggi. mereka menghargai kepercayaan masing-masing. aku malah yang sering terkejut saat mendengar temanku berkata "i'm agnostic" yang berarti dia percaya bahwa tuhan itu ada tapi tidak memeluk agama apa pun. tambah terkejut lagi saat mengetahui beberapa orang lainnya mengaku atheis, yang berarti tidak percaya akan adanya tuhan. memang di amerika sini, bebas. dalam artian kita bebas memeluk agama bahkan tidak beragama pun tidak dilarang. para orang tua juga tidak terlalu menekankan pemahaman agama kepada anak-anaknya. bebas, terserah semau mereka. entah mereka mau pergi ke gereja atau tidak (bagi yang christian) itu pilihan mereka sendiri. kembali lagi ke masalah Youth Club (YC). setiap pertemuan ada Paul (pendeta, pastor) yang membimbing arah diskusi mereka. aku lumayan sering bicara dengan Paul. teringat saat pertama kali ikutan, semua anak mengisi lembar kertas dan aku juga ikutan. disitu ada pertanyaan apa itu christian. dengan polos dan jujur aku mengisi apa adanya. "i just know that christian believe in bible and jesus and i don't know more coz ain't christian". mereka hanya tertawa saja mengetahui aku menjawab demikian. teringat juga saat percakapanku dengan Paul diawal. dia bertanya bagaimana pendapatku mengenai Youth Group itu. ya aku menjawab jujur kegiatan itu bagus. kemudian dia bertanya lagi apa ajaran agama yang aku peluk, islam (dia tahu aku seorang muslim dan juga tahu nama kitab suci umat islam, Quran, tapi mereka menyebutnya Koran. aku berpikir wah koran di indonesia artinya newspaper pak, pikirku sambil tersenyum sendiri). aku menjawab dengan senyum. pada dasarnya ajaran yang disampaikan sama. kebetulan saat itu baru saja membahas tentang orang tua, maka dengan sambil tersenyum lagi (padahal saat pembahasan itu, aku duduk di pojok dan tertidur sssttttt...) aku juga menceritakan bahwa islam juga mengajarkan demikian. aku kemudian bicara lebih jauh. islam juga percaya akan adanya Abraham (Ibrahim), Noah (Nuh), David (Daud), Salomon (Sulaiman), Yesus (Isa) dan kemudian aku menyampaikan conclusion ku bahwa basic nya tiap agama itu mengajarkan hal yang sama, hanya saja caranya yang berbeda. tampaknya Paul cukup puas dengan jawaban yang ku berikan. pernah juga suatu ketika aku duduk di dekat fireplace ada tumpukan bible. aku cukup tertarik karena baru tahu kalau bible itu bermacam-macam. ada bible untuk remaja, wanita dan yang membuatku tertawa adalah saat melihat bible temanku yang bertuliskan "bible untuk orang yang kurang pandai" kemudian Paul mendekatiku dan menawarkan apa aku tertarik dengan bible karena dia punya banyak dan aku boleh memilih mana yang aku suka. dilema, jika kita berkata ya menurut diskusi yang aku daptkan saat orientasi di Jakarta, berarti kita benar-benar berminat untuk mempelajari agama tersebut. denagn tersenyum lagi aku berkata, maaf tapi terima kasih. bahasa bible terlalu tinggi untuk dimengerti sementara bahasa inggrisku pas-pasan (dalam hati aku bersyukur bahasa inggrisku tidak terlalu baik seehingga aku bisa menolak tanpa mesti berbohong). begitulah, kita harus pintar membawa sikap dan menjawab semua pertanyaan yang ada. seperti halnya saat mereka tanya masalah jilbab kenapa aku memakainya. yah aku menjawab singkat saja karena aku muslim dan jilbab adalah sebagai perlambang bahwa aku seorang muslim. muncul pertanyaan lagi apa semua muslim seperti itu? aku menjawab tidak dan kemudia mengembalikan pertanyaan itu ke mereka. apa semua christian memakai kalung salib? kenapa sebagian memakainya dan sebagian tidak memakainya? mereka mulai berpikir dan mendapatkan jawabannya. itulah yang sering ku lakukan, menjawab pertanyaan mereka dengan pertanyaan juga agar mereka berpikir dan mudah memahaminya.

dan saat weekend tiba mereka sangat suka sekali kumpul-kumpul bareng temannya. umumnya sih, ngumpulnya di rumah salah satu temannya. kalau mereka lagi ngumpul kegiatannya main games atau nonton dvd bareng. masalah ke mall, mereka memang suka tapi juga nggak terlalu sering. mereka benar-benar pergi ke mall kalau mereka benar-benar butuh shopping. jarang sekali yang cuma untuk jalan ke mall dan nongkrong di mall. tempat yang sering mereka kunjungi adalah starbucks. starbucks juga ada di indonesia, tapi hanya di kota besar saja.

Tidak ada komentar: