Sabtu, 23 Agustus 2008

Welcome to Frankfurt Airport







detik-detik menjelang hari keberangkatan tanggal 9 agustus 2008, malam harinya (tanggal 8 agustus 2008) aku tidur larut malam. bukan karena nervous atau apa tetapi masih banyak hal yang perlu disiapkan. diantaranya adalah koper yang akan disimpan di bagasi pesawat, carry bag yang dibawa di kabin, data-data dan banyak lagi yang lainnya. sebenarnya menyiapkan luggage (koper yang ditaruh dibagasi karena nggak mungkin ditenteng selain besar juga berat) sudah sejak lama. tapi, peraturanlah yang membuat ribet segalanya. staf Bina Antarbudaya (partner kerja sama AFS di Indonesia memberi batasan agar si koper tidak lebih dari 20 kg. nah masalahnya, setelah ditimbang pakai timbangan badan (keadaan darurat, tiada akar rotan pun jadi) itu lebih dari 20 kg. panik, ya jelas panik. tapi untungnya ibu dan mas aku yang meng-handle masalah koper itu. jadi aku nggak terlalu pusing. thanks a lot, you are the best. awalnya aku berencana membawa laptop supaya aku tidak kerepotan menyimpan data yang ku perlukan dan juga memudahkan ku untuk mengirim artikel ke koran ini. tapi pada tanggal 2 agustus 2008 disalah satu koran ibukota, memberitakan bahwa sekarang aturan bagi orang yang ingin masuk amerika semakin diperketat, terutama bagi mereka yang membawa laptop. pihak imigrasi berhak untuk menyita laptop tersebut tanpa ada kecurigaan apapun. nah kan, benar-benar bikin bingung. dengan berbagai pertimbangan akhirnya aku memutuskan untuk tidak membawa laptop. padahal laptop ku baru, mana programnya asli lagi. benar-benar menyesal (mengapa aku menyesal, nanti akan ku ceritakan lebih lanjut). oleh karena itu, aku sibuk memindahkan data yang sudah tersimpan manis di laptop ke flash dish yang ku bawa. pasti bertanya-tanya, data apa sih yang ku bawa. diantaranya adalah materi presentasi tentang Indonesia, foto-foto, lagu-lagu, berbagai artikel, dsb.
kalau ditanya bagaimana perasaanku menjelang keberangkatan? senangkah? atau justru sedih? mungkin opsi kedua yang lebih menggambarkan perasaanku. mengapa aku sedih? aku akan meninggalkan keluarga, teman, dan semuanya. aku akan berada di lingkungan baru, orang-orang baru dengan latar belakang yang berbeda. nggak ada yang tahu kalau sewaktu di bandara soekarno hatta (Cengkareng), aku sempat berteriak lirih "Indonesia, see you next year". berat rasanya, mataku nanar. tapi aku tahan. aku paling gengsi kalau ada yang tahu aku menangis. pesawat take off pukul 19.45 wib. tapi harus sudah berkumpul di bandara pukul 16.00 wib. karena paspor, visa, tiket, health addendum (surat kesehatan yang berisikan daftar imunisasi, penyakit yang diderita atau obat yang harus dikonsumsi jika sedang dalam masa penyembuhan yang sudah ditandatangani oleh dokter. waktu orientasi surat ini dikumpulkan untuk mengecek kelengkapan. health addendum ini sangat diperlukan untuk sekolah. sekolah di amerika sangat ketat mengenai kesehatan, terutama imunisasi. jika ada imunisasi yang belum lengkap, pihak sekolah biasanya tidak mau menerima siswa tersebut sampai imunisasi itu dilengkapi). pembagian paspor, visa dsb beserta pengarahan selesai lebih kurang pukul 17.15. setelah itu kita diberi waktu hanya 5 menit untuk berpamitan dengan keluarga. waktu yang sangat singkat. pasti semua mengira waktu itu aku menangis hebat dan berpelukan dengan keluarga kan? wah bukan itu yang terjadi. aku cuma bilang "aku berangkat" sambil cium tangan dan peluk juga. selebihnya nggak ada hujan tangis. ternyata aku kuat rupanya, hehehe. bahkan ibuku yang biasanya sensitif pun tampak tegar (aku tahu kalau sebenarnya ibuku berusaha tampak tegar di depanku). bahkan sambil cengengesan dan mendorong troli, aku sempat dada-dada sambil bilang "sampai jumpa tahun depan". sekitar pukul 17.30 kita semua mulai cek-in. mulai deh, harap-harap cemas tentang berat koper. dan setelah ditimbang, tererereetttttt. beratnya lebih dari 20kg (maaf ukuran tepatnya aku lupa). untuk sementara tidaka masalah karena penerbangan internasional. (max 30 kg untuk internasional) yang dikhawatirkan adalah saat penerbangan domestik (setelah orientasi selesai, perjalanan kita dilanjutkan ke state masing-masing sesuai placement dan itu dengan menggunakan penerbangan domestik yang aturannya lebih ketat lagi). menurut rencana pesawat yang akan kami tumpangi transit 2 kali yaitu di Kuala Lumpur, malaysia dan di frankfurt, Jerman. pesawat dari Indonesia yang akan membawa kami ke kuala lumpur adalah MH 724 milik Malaysia Airline. dan lagi-lagi menurut jadwal akan sampai di KL (kuala lumpur) pukul 22.45 waktu malaysia (malaysia lebih cepat 1 jam dibanding Indonesia). setelah cek in, melewati pemeriksaan dan terakhir adalah boarding pass akhirnya kami naik ke pesawat. apakah ini pertama kalinya aku naik pesawat? tidak. karena meski rumahku di pedalaman ( dsn sambong desa campur kec. gondang, nganjuk), pertama kali naik pesawat waktu aku usia tk. ya sekitar 5 tahun. lho ko bisa? apa ortu aku terlalu kaya? wah bukan begitu ceritanya. itu semua karena sejak lama sudah berlangganan koran Jawa Pos (maaf bukan bermaksud promosi, tapi itu memang kenyataan) dan kebetulan waktu itu ada Dirgahayu bandara iswahjudi yang ada di Magetan, jawa timur. dan kebetulan juga waktu itu dapat voucher gratis naik pesawat. meskipun pesawatnya nggak bagus (kalau tidak bisa dikatakan jelek) tapi keren loh. karena pesawat tempur. hercules namanya. waktu di dalam pesawat harus sering membuka mulut agar telinga lega (saat naik pesawat tekanan udara berubah dan biasanya itu menimbulkan rasa tidak nyaman pada telinga. seolah-olah telinga full dengan udara). aku benar-benar masih ingat saat-saat itu. benar-benar unforgettable. kembali lagi melihat bagaimana kondisi pesawat malaysia airline. pesawatnya nggak begitu besar. seperti penerbangan domestik. satu baris ada 6 kursi (untuk kelas ekonomi). pesawat kami take off pukul 20.00. perjalanannya sekitar 1 jam 45 menit. apa saja yang dilakukan di pesawat? wah jangan ditanya rombongan kami paling ramai, maklum 89 orang. sebagian besar sibuk berfoto ria, ada yang mondar-mandir, aku pastikan tidak ada yang tidur waktu itu. saat-saat di pesawat yang paling aku tunggu adalah.......saat makanan tiba. maklum lapar banget. menunya waktu itu adalah seafood pasta. hmmmmm enak, maklum aku pecinta kuliner. jadi apapun doyan. tapi aku kasihan banget sama pramugarinya. mereka kerepotan banget dengan tingkah teman-teman yang sebentar-sebentar minta inilah, itulah. ini enaknya penerbangan internasional. bisa minta apa saja, kecuali tambah makan. hehehe. akhirnya sampai di kuala lumpur. tepat pukul 22.45 kami tiba di malaysia. welcome Malaysia. ya tapi sayangnya kami tidak bisa jalan-jalan terlebih dahulu karena kami harus berganti pesawat. bandara KL jauh berbeda dengan Soekarno-Hatta (Cengkareng). KL jauh lebih besar. ada beberapa hal yang ku takautkan selama perjalanan. pertama adalah pihak imigrasi (karena menurut cerita yang ku dengar mereka suka mempersulit keadaan). kedua adalah aku takut banget nyasar. aku tu orangnya kadang sok tahu dan suka nyelonong sendiri. makanya takut banget nyasar. untunglah ternyata selama perjalanan kami ke USA, kami ditemani volunteer (sukarelawan) Bina Antarbudaya, yaitu kak Anggi dan kak Heni. aku baru tahu kalau selama perjalanan kita ke USA itu ada yang mendampingi saat tiba di bandara KL. "lho kak, kok ada disini?", tanyaku heran. "ya iyalah. kita kan mau mendampingi kalian samapi USA biar nggak nyasar. wah, aku jadi lumayan lega. nggak terbayangkan kalau harus pergi sendiri. pasti nyasar. terutama di Frankfurt, tambah ruwet bagi yang belum tahu. untuk berganti pesawat kami harus naik kereta monorel terlebih dahulu. jadinya terburu-buru, nggak sempat banyak foto-foto. karena pesawat selanjutnya take off pukul 23.45. kali ini pesawatnya ganti MH6. diperkirakan perjalanan ke Frankfurt sekitar 11 jam. wah lumayan lama. banyak teman-teman yang panik dan komentar "gila, lama banget, gue ntar ngapain ya di pesawat. bisa boring abis ni". aku si cuma senyum aja mendengarnya. soal lama diperjalanan, sudah biasa. Almarhumah Mbahku (kalau kata orang kota nenek) dari pihak ibu, tinggal di Serang, Banten. perjalanannya semalam, naik bis. pernah karena macet perjalanannya jadi 24 jam di dalam bis. bayangkan! tapi pesawat MH6 milik malaysia airline ini benar-benar pesawat internasional. gede banget. gini ya aku beri gambaran. pada kursi kelas ekonomi ada 3 lajur kursi. lajur sebelah kiri dan kanan masing-masing ada 2 kursi. sedangkan bagian tengah ada 5 kursi. selain itu fasilitasnya, gila, lengkap banget. ada bantal, selimut (tentu saja, maklum di pesawat ac-nya digin banget) trus hiburannya juga lengkap. ada tv kecil di sandaran kepala bagian belakang. jadi masing-masing penumpang menghadap satu tv. nah lewat tv itulah segala macam hiburan. kita tinggal pilih. mau nonton tv dari channel internasional, bisa. pilih nonton film, ada. mau mendengarkan musik, ada. bete, trus mau main games, juga tersedia. benar-benar memanjakan penumpang. atau mau sekedar melihat rute perjalanan pun boleh. ines, memang anak desa. bolehlah dikatakan katrok. tapi aku nggak mau terlihat katrok. jaim-lah (jaga image). jujur, aku pertama sama sekali nggak ngerti bagaimana cara mengoperasikan tv tsb. aku lihat disandaran tangan kursi sebelah kanan ada berbagai macam tombol trus seperti ada kabelnya gitu. dan juga ada lubang untuk headset. wah..wah...semakin bingung. tahu nggak apa yang ku lakukan? bertanya pada sebelahku? wah sama saja. dia teman ku, malahan baru pertama kali naik pesawat. cara melepas sabuk pengaman pun aku yang ngajarin dia. pertama. aku cuma diem sambil pasang wajah cool seolah-olah menikmati perjalanan. padahal saat itu aku sedang mengamati orang-orang bagaimana ya cara pengoperasiannya. nah tepat, di depanku sebelah kanan ada bule, badannya gede. jadi dengan mudah gerak-geriknya aku amati. karena dia di depan ku, bule itu nggak tahu kalu sedang diintai. nah, setelah sedikit tahu, waktunya praktek. pelan-pelan aku coba. eh ternyata kumpulan tombol itu remote. bisa ditarik. dan untuk mengembalikan ke tempat semula, tinggal di pencet tombol besar yang ada di sandaran tangan kursi sebelah kanan. begitu dipencet, kabel remote tertarik, dan remote kembali deh ke tempatnya. remote tersebut "bermuka dua" maksudnya adalah sisi dibalik remote itu merupakan stick untuk bermain game. akhirnya, aku bisa mengoperasikan juga. setelah bicara hiburan, sekarang bicara makanan. nah sayangnya (dan mungkin bodohnya aku) saat pramugari menawarkan makanan, aku menolak. karena masih kenyang habis makan malam di pesawat MH724. banyak temanku juga yang menolak makan malam. aku termasuk golongan "pelor" alias nempel terus molor. terutama saat perjalanan. saat aku membuka mata, ku tengok sebelah kanan. weit, kok mereka dapat snack ya? selidik punya selidik, yang tidur ternyata tidak dikasih snack. ya nasib, gara-gara tidur si, capek juga soalnya. hampir aja mencet tombol untuk manggil mbak pramugari, eh tiba-tiba di layar tertera tulisan menu untuk sarapan. ada dua menu yang ditawarkan. pertama western breakfast yaitu terdiri dari cheese omelette, sausage dkk, terus ada juga nasi lemak khas malaysia. wah ini petualangan kulinerku kumat lagi. aku belum pernah coba nasi lemak. aku tahu sekilas kalau nasi lemak itu mirip-mirip sama nasi uduk (sego gurih, dalam bahasa jawa). aku tahu itu dari wisata kulinernya pak Bondan yang mak nyuushhh. pingin coba ah, apa mak nyush juga. ini aku beri gambaran nasi lemak ala pesawat malaysia airline. terdiri dari nasi (beneran, mirip nasi uduk), rendang ayam, telur pindang, keringan kacang tanah goreng dan teri, dan satu lagi sambal goreng (aku nggak tahu pasti sambal goreng apa. rasanya mirip-mirip kulit gitu). satu hal yang membuatku tidak nyaman adalah, penumpang di depanku bule. setiap makan pasti mereka minta minum wine. baunya nggak kuat. bikin hidungku perih, pingin bersin. oh ya, satu hal yang mau ku ingatkan. berhati-hatilah dengan makanan dan minuman. terutama muslim, jangan sepelekan itu. banyak orang bilang bahwa enak naik malaysia airline, pasti yang disediakan halal. eit..... tunggu dulu. itu belum tentu. karena saat sarapan (dalam menu sarapan sudah komplet minuman seperti yoghurt, air, jus, buah dll) tapi kita juga bisa minta tambahan minuman lain jika mau. nah dalam nampan set makanan itu, aku menemukan satu minuman yang mengandung wine. alhamdulillah, aku selalu membaca kandungan produk. jadi aku tahu mana yang boleh ku makan dan mana yang tidak. banyak temanku yang sudah terlanjur meminum minuman tersebut, baru sadar saat iseng mereka baca ternyata ada kandungan wine-nya. benar kata bang Napi, dimanapun waspadalah, waspadalah.......
tidak terasa sampai juga akhirnya di frankfurt. indah banget, banyak ketemu bule. seperti berada di luar negeri (lho kan emang lagi di luar negeri). tiba di frankfurt sekitar pukul 6.30 (10 Agustus) atau sekitar 12.30 waktu Indonesia. guten morgen (selamat pagi, bahasa jerman) nah si frankfurt itu jauh lebih gede. lagi-lagi sebelum menuju ke tempat lain untuk check in, harus naik monorel. dan untuk menuju ke tempat monorel itu harus berjalan dulu. lumayan si jaraknya. apalagi aku bawa tas punggung besar (sekitar 10 kg) ditambah 1 handbag. lumayan bikin punggung, pundak menderita. bandara frankfurt masih tampak lengang. sepanjang perjalanan aku melihat kiri kanan sepertinya bandara ini ada penambahan bangunan. wow pasti esok lebih besar dari sekarang pikirku polos. kami punya waktu cukup lama di frankfurt. sekitar 6 jam. jadi kami bisa jalan-jalan dulu sebentar di bandara ini. tapi oleh kakak pendamping hanya diberi waktu 1 jam. setelah itu harus kumpul lagi. karena kami harus check in. lebih cepat, lebih baik katanya. maka waktu yang sempit itu aku melihat-lihat sekeliling. agar tidak hilang, aku pergi bareng sama teman, yaitu Dita (Kediri) dan Intan (Blitar). di frankfurt aku melihat seperti mobil mini berwarna kuning berkeliaran di bandara (maaf aku nggak tahu namanya). nah mobil itu (dari pengamatan ku) dipakai mengangkut barang dan para manula atau mereka yang mengalami kelainan badan. ada sopirnya loh, satu pertanyaanku yang belum terjawab adlah, kebanyakan sopir yang mengemudikan kok perempuan ya? banyak sekali internet center berkeliaran. iseng si sebenarnya mau coba. tapi, ups, mahal. curi-curi dengar sekitar 21 euro per jam. ga jadi deh. tapi nggak papa, toh aku dah mengambil foto seolah-olah aku bergaya memakai internet. padahal cuma action doank. nggak tahu kenapa aku tertarik dengan salah satu toko buku yang ada disitu. aku coba masuk dan tebak apa yang ku temukan. sebuah buku dengan judul "INES OF MY SOUL". pingin beli, tapi mahal. diatas 10 euro, mana barang bawaanku berat lagi. jadi ya nggak jadi beli. akhirnya aku pilih beli postcard aja, ringan. waktu antri di kasir, ada bapak-bapak yang mau ngalah demi aku. waktu aku bilang, thanks. eh dia malah jawab "kembali:. aku kaget. trus aku tanya Could you speak Indonesia? eh malah dia mengeluarkan kata-kata Indonesia yang dia ketahui (pamer nih ya pak). setelah itu kita sempat ngobrol. ternyata orang itu sering ke Indonesia. ke bali, jakarta dan surabaya. oh, pantes. tapi darimana dia tahu ya kalau aku orang Indonesia?
perjalanan belum usai. karena kami harus berganti pesawat lagi yaitu UA 917 milik united airlines. lebih banyak hal menarik tentang pesawat unted airline dan juga bagaimana dari sudut pandangku membandingkan antara malaysia airline dengan united airline


to be continue.........
the journey isn't stop at here

1 komentar:

Anonim mengatakan...

mbaca tulisanmu serasa ikut dalam perjalanan panjang bersamamu. tapi sayang, disaat serunya perjalanan tiba2 aku diajak mengupas kisahmu yg mendetail. kayaknya lebih enak klo yg dijelaskan secara detil adalah benda2, istilah2, yg ditemui selama dalam perjalanan. but it's so good. i'll follow your next journey.